Manajemen Pembelajaran High Order Thinking Skills Di Perguruan Tinggi Keagamaan
DOI:
https://doi.org/10.33363/sn.v0i6.175Keywords:
Higher Order Thinking Skill, Manajemen Pembelajaran, Student Centered LearningAbstract
Berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memiliki kemampuan berpikir kritis mahasiswa dapat memahami bagaimana menghadapi, menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0. Pendekatan pembelajaran Higher Order Thinking Skill adalah pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikatif. Kemampuan manajemen pembelajaran merupakan kemampuan yang wajib dimiliki dosen agar pembelajaran Higher Order Thinking Skill berjalan baik, karena pembelajaran Higher Order Thinking Skill merupakan aktivitas dosen mengelola pembelajaran untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan mahasiswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian mengenai manajemen pembelajaran Higher Order Thinking Skill masih belum ditemukan publikasi yang membahas hal tersebut khususnya di perguruan tinggi keagamaan yang mayoritas terdiri dari kelompok mata kuliah normatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sintesis mengenai bagaimana pengelolaan pembelajaran Manajemen Higher Order Thinking Skill di perguruan tinggi keagamaan. Pembelajaran higher order thinking skills menekankan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan Student Centered Learning dengan tahapan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pengawasan pembelajaran.