Filsafat Kepemimpinan Perempuan (Kajian Tokoh Bawin Balian dalam Kitab Suci Panaturan)
DOI:
https://doi.org/10.33363/sn.v0i1.45Keywords:
kepemimpinan perempuan, panaturanAbstract
Pemimpin identik dengan kekuatan, kompetensi dan kualitas yang unggul. Kemampuan seorang pemimpin dibentuk dengan ketekunan dalam meningkatkan kualitas diri. Kendati kompetensi menjadi seorang pemimpin sejatinya tidak dipengaruhi oleh gender, faktanya, pada masyarakat dunia menunjukkan hal yang berbeda. Perempuan, sebagai gender lain selain laki-laki memiliki gerak yang terbatas pada perannya di masyarakat. Stereotip tentang second gender dan predikat sebagai objek seksual yang melekat pada perempuan sebagai alasan umum dibalik keterbatasan gerak tersebut. Dampaknya, peran aktif perempuan dalam beragam aspek kehidupan menjadi rendah dan berpengaruh pada pembangunan dunia. Guna meningkatkan peran serta perempuan, dibutuhkan gagasan tentang perempuan dari berbagai sudut pandang. Tokoh Bawin Balian dalam Kitab Suci Panaturan merupakan tokoh yang menjadi simbol feminin. Kitab Suci Panaturan, selain sebagai kitab suci keagamaan Hindu, juga berisikan filsafat yang relevan diterapkan dalam kehidupan. Tokoh Bawin Balian yang dinarasikan apik dalam Kitab Suci Panaturan menyajikan filsafat kepemimpinan perempuan, bahwa perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk meningkatkan kompetensinya dengan mengenyam pendidikan, serta perempuan memiliki hak yang sama untuk menjadi seorang pemimpin.