Peran Inklusifisme Agama Dalam Ekofenomenologi
DOI:
https://doi.org/10.33363/sn.v0i2.83Keywords:
Ekofenomenologi, Pelestarian Alam, AgamaAbstract
Pelestarian lingkungan dalam ranah filosofis sering kali terkendala oleh berbagai sumber daya metodis bahkan teologis. Pandangan filsuf lingkungan antara tirani dan responsibility dianggap terlalu konservatif dan anthroposerfis. Fenomenologi kemudian dapat dijadikan alat metodis untuk memperkaya ranah folosofis pelestarian lingkungan dengan mengetengahkan tokoh Heidegger dan Ponty serta konsep Ekofenomenologi. Tidak berhenti disana peran teologi atau dalam hal ini agama yang nilai-nilainya dapat diterapkan untuk kehidupan bersama tanpa kecuali memberikan sumbangan praksis bagi pencapaian ekofenomenologi.